Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Metode Pembelajaran PAUD Menyenangkan di Masa Pandemi

 


Sejak akhir Maret 2020, serentak para siswa dari tingkat dasar sampai atas belajar dari rumah. orang tua tiba-tiba dipaksa siap menjadi guru di rumah. 

Awal-awal mungkin banyak yang menganggap mudah dan biasa saja, tetapi, ternyata pandemi berlangsung lama hingga kini. Banyak orang tua yang mulai oleng, dan para siswa pun tak sedikit yang merasa terbebani dengan sistem belajar jarak jauh.

Orang tua yang awalnya hanya mempercayakan pendidikan putra-putrinya pada instansi pendidikan, mendadak dituntut harus menguasai banyak bidang demi memenuhi kebutuhan ilmu sang buah hati. 

Tentu dengan kemampuan dadakan yang dimiliki orang tua, banyak anak menjadi stress saat harus menjalani belajar dari rumah. Bahkan di media sosial sempat viral meme orang tua lebih galak dari gurunya di sekolah. 


5 Metode Pembelajaran PAUD Asyik dan Menyenangkan

Belajar dengan kondisi hati yang terpaksa dan terbebani, tentu sulit mendapatkan hasil yang optimal. Terutama dengan anak usia dini, di mana seharusnya ia belajar untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan teman-teman dan lingkungan sekolah. Karena pandemi menjeda, anak-anak diminta untuk tidak ke sekolah dan harus belajar dari rumah.

Untuk menghindari dampak negatif dari pandemi seperti di atas, sebaiknya Mom menerapkan beberapa cara belajar anak di bawah ini.

1. Bercerita


Sumber gambar: kajian pustaka.com

Banyak sekali pelajaran dan hikmah yang bisa diangkat menjadi cerita dan dipetik oleh anak. Sudah banyak artikel yang membahas manfaat bercerita bagi anak usia dini, Mom bisa Googling dan dipastikan puluhan judul akan langsung muncul di beranda. Setelah membaca dan mengetahui banyak manfaatnya, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah ACTION.
Bagi Mom yang belum pernah atau belum terbiasa bercerita, yuuk intip dan praktekkan beberapa tips berikut:

  • Pilih tema sesuai tujuan bercerita

  • Untuk bahan cerita, Mom bisa membaca dari buku, internet, aplikasi read book, atau membuat sendiri. Nah, agar teknik bercerita ini menarik, ada beberapa hal yang harus Mom perhatikan. 

  • Kuasai materi bacaan atau cerita. Tidak harus dihapalnya, Mom. Cukup intisarinya saja, sisanya silakan improvisasi sendiri.
  • Perhatikan intonasi, mimik wajah, dan gesture tubuh saat bercerita. Sesuaikan dengan jalan cerita, jangan over juga sampai alay.
  • Libatkan anak dalam cerita. Mom bisa melakukan interaksi dengan eye contact, tanya jawab, dan diskusi kecil setwlah cerita selesai

2. Bernyanyi



Sama halnya dengan bercerita, bernyanyi akan membuat anak lebih mudah memahami, menghapal, dan mengingat lebih lama pengetahuan yang didapat. 

Mom tak perlu merasa insecure jika tidak memiliki suara emas, karena tujuan kita bukan untuk pertunjukkan panggung tetapi kebutuhan anak. Yang terpenting adalah pesan tersampaikan dengan bernyanyi. Soal suara yang serak-serak basah, yakin deh, ananda akan tetap happy.

Nah, agar Mom dan ananda enjoy melakukan kegiatan ini, berikut ada beberapa tips sederhana dan semoga bisa membantu:

  • Pilih lagu yang memiliki kosa kata sederhana. Hindari menyanyikan lagu dewasa
  • Pilih lagu yang sesuai tema pembelajaran, atau Mom bisa membuat lagu sendiri dengan mengganti syair dari lagu yang sudah familiar dengan ananda
  • Hapalkan dengan baik
  • Nyanyikan bersama ananda disertai iringan tepuk tangan dan gerakan tubuh

3. Bermain


Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak bisa mempelajari banyak hal. Nah, Mom bisa mencoba beberapa permainan berikut:

A. Pasaran

Ini adalah bentuk dari bermain peran, dimana Mom dan ananda berperan sebagai penjual dan pembeli. Dalam permainan ini Mom bisa meng-upgrade kecerdasan logika matematika, kemampuan kinestetik, dan membangun etika dalam berjual-beli.

Ada beberapa tips yang hendaknya Mom terapkan agar kegiatan ini sukses menstimulus perkembangan ananda:

  • Siapkan alat dan bahan

Uang: Mom bisa menggunakan uang mainan atau kartu angka yang dibuat sendiri dari potongan karton atau kardus yang diberi angka 1 sampai 10.

Barang dagangan: bisa menggunakan bahan yang ada di dapur atau benda mainan anak.

Sarana pendukung: Wadah barang jualan, tas atau kantong barang yang sudah dibeli

  • Bertukar posisi. Dalam pasaran, usahakan ananda bisa merasakan peran sebagai penjual dan pembeli
  • Rekam adegan agar dijadikan tontonan bersama untuk memperkuat bonding Mom dan Kids.


B. Tepuk Tangan

Untuk ragam dan caranya, Mom bisa hunting di Youtube atau ciptakan sendiri. Meski trdengar sederhana, tapi permainan ini terbukti menyenangkan, mudah dilakukan, murah, dan ananda mudah ingat dengan mateei yang disajikan dalam bentuk tepuk tangan ini.

C. Menyusun Balok

Permainan ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif ananda dalam mengenal dan mengklasifikasikan warna, bentuk, dan ukuran. Mengenal konsep matematika dengan membilang, membandingkan jumlah, dan merangsang sensor motorik halus anak.

D. Menyusun Puzzle

Kegiatan ini memiliki banyak manfaat bagi perkembangan kemampuan dasar kognitif dan motorik halus ananda. Supaya kegiatan ini lebih seru, Mom bisa melibatkan ananda untuk membuat sendiri puzzle-nya.

E. Plastisin atau Playdough



Mom bisa mengajak ananda membentuk aneka rupa hewan, buah, atau benda lainnya dari plastisin. Dengan permainan ini, anak akan diajak berpikir kritis dan kreatif, mengasah jiwa seninya, dan merangsang sensor motorik halusnya. Untuk hasil yang optimal, Mom bisa DIY play dough bersama buah hati.

F. Lompat Tali

Selain untuk melatih dan mengembangkan kemampuan motorik kasar ananda, bermain lompat tali juga bisa dijadikan media untuk melatih kecerdasan logika matematikanya. 

Caranya, Mom bisa meminta anak melompat sebanyak jari tangan yang Mom perlihatkan atau kartu angka. Jadi, apa pun bentuk permainannya, Mom bisa memasukkan aneka kegiatan lain. Sebelum melakukan kegiatan lompat tali, Mom harus memastikan beberapa hal:

  • Bersihkan arena main dari benda-benda pecah belah
  • Pastikan kondisi anak sedang fit
  • Sediakan minuman dan camilan, karena permainan ini membutuhkan tenaga ekstra


4. DIY Membuat Alat Peraga

Membuat alat main memiliki banyak keunggulan, di antaranya:

  • Ekonomis, karena bisa memanfaatkan alat dan bahan yang sudah tersedia di rumah dan mudah didapatkan
  • Ramah lingkungan, kita bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang bisa didaur ulang
  • Bentuk quality time. Selama proses kegiatan berlangsung, otomatis waktu bersama lebih lama dan bermanfaat. Interaksi yang terjalin selama pembuatan alat peraga/main, akan mempererat hubungan Mom and kids.


5. Bersahabat Dengan Alam

Seiring perkembangan zaman, teknologi sudah tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehiduoan keseharian anak-anak. Jika kurang kontrol, maka, kecerdasan naturalis anak akan kian tergerus. 

Untuk itu, sangat penting sesekali Mom membawa ananda belajar di luar ruangan, hunting serangga, dedaunan, bebatuan, bunga-bunga, dan lain-lain. Belajar menggunakan bahan alam, selain murah pastinya menyenangkan. 

Adapun bentuk kegiatan yang bisa menjadi alternatif pilihan Mom untuk buah hati di antaranya:

  • Membuat aneka bentuk (hewan, kendaraan, lukisan) dari dedaunan, ranting, batu, dan lain-lain.
  • Mengisi kolase dengan daun, ranting, biji-bijian, pasir, dan lain-lain.
  • Klasifikasi dan komparasi warna, bentuk, dan ukuran daun. bunga, batu, dan lainnya.
  • Meronce bentuk kalung atau gelang dari bunga, daun, atau ranting.
  • DIY membuat mahkota atau bandana dari daun atau bunga

Dengan 5 metode belajar di atas, semoga dapat memudahkan Mom dalam merencanakan belajar yang menyenangkan untuk anandanya selama di rumah. Dan bisa berkelanjutan meski, sekolah akan normal kembali. Karena sejatinya Mom adalah sekolah pertama bagi buah hati. 

Tetap semangat dan jaga kesehatan deni kesayangan.